Desa Ketam Putih terletak di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Nama desa ini berasal dari legenda lokal tentang keberadaan seekor ketam (kepiting) berwarna putih yang dipercaya sebagai simbol keberuntungan oleh masyarakat. Keunikan tersebut menjadi inspirasi penamaan desa hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, Desa Ketam Putih merupakan salah satu desa tertua di wilayah pesisir Bengkalis. Pada masa kolonial, kepala desa pertama yang dikenal adalah Bapak Jali. Setelah itu, kepemimpinan dilanjutkan oleh Bapak H. Manap yang kemudian menyaksikan proses pemekaran desa menjadi dua wilayah administratif: Ketam Putih dan Pematang Duku.
Desa ini dikenal dengan semangat toleransi yang tinggi, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan agama hidup berdampingan dengan harmonis. Berbagai perayaan keagamaan dan kegiatan adat dilakukan bersama, mencerminkan kerukunan yang sudah mengakar dalam kehidupan warga.
Secara ekonomi, Desa Ketam Putih menggantungkan hidup pada sektor perikanan, pertanian, dan hasil laut. Letaknya yang berada di pesisir menjadikan desa ini sebagai salah satu basis kegiatan nelayan. Pembangunan infrastruktur seperti dermaga dan fasilitas umum lainnya terus ditingkatkan untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Saat ini, Desa Ketam Putih terus berkembang dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga pelestarian budaya lokal. Semangat gotong royong dan kearifan lokal menjadi kekuatan utama desa ini dalam menghadapi tantangan zaman.